Bila Petruk Jadi Raja - Maskuri Pati Indonesia




Judul: Petruk Jadi Raja
Penulis dan Ilustrator: Suyadi
Cover : Softcover
Penerbit : KBPA
Tahun : 2008
ISBN: 978-979-9391-24-7
Hal. : 40

Dalam tokoh-tokoh pewayangan,  Punakawan lebih dikenal sebagai kelompok penghibur .  Pada era tahun 80-an kisah Punakawan  (Semar,  Gareng, Petruk, Bagong) pernah menjadi acara di TVRI melalui  acara Ria Jenaka.
Dan jika para Punakawan pengiring dan penasihat ksatria yang sejatinya adalah teman penghibur dan penasihat tuannya,  kemudian menjadi raja, bagaimana jadinya?
Inilah kisah yang dituturkan oleh Drs. Suyadi atau yang lebih dikenal luas sebagai Pak Raden kreator boneka dan kisah si Unyil yang juga pernah popular di era 80-an. Kisahnya diilustrasikan secara jenaka dan gamblang sehingga sangat mudah dipahami dan bisa untuk  diceritakan kepada anak-anak.

Kisahnya, sewaktu negeri Amarta ditimpa malapetaka, Surat Kalimasadha, yaitu sebuah kitab yang dianggap sebagai pusaka kerajaan Amarta, dicuri utusan dari negeri seberang. Saat pusaka itu berhasil direbut kembali oleh Pandawa dan peperangan masih terus berlangsung, akhirnya Bambang Priyambadha yang merupakan salah seorang  putra Pandawa menitipkan surat Kalimasadha kepada Petruk dengan harapan pusaka tersebut  aman.
Tapi ternyata lain yang diharap lain yang terjadi. Setelah menerima pusaka tersebut, Petruk justru punya pikiran aneh-aneh dan ingin menggunakan pusaka tersebut untuk kesenangan pribadinya. Yaitu dia ingin mencoba dan merasakan untuk hidup sebagai Raja..

Tentu saja, hal ini sangat mungkin mengingat kesaktian pusaka tersebut yang terbukti membuat Pandawa bisa Berjaya. Tapi seperti kata pepatah, jika suatu  Perkara diserahkan kepada yang  bukan ahlinya, maka tunggulah  kehancurannya, demikianlah moral kisah ini. Petruk yang tidak memiliki  watak  dan dasar kepemimpinan yang baik,  ketika memimpin kerajaan , kerajaan tersebut  menjadi kacau balau. Lantas bagaimanakah  menghentikan Petruk dengan segala tingkah polahnya supaya  tersadar?
Sebuah kisah sederhana namun begitu sarat makna dan pesan moral  yang tak lekang oleh waktu.  Hanya dibutuhkan waktu 10 menit membaca namun pesannya melekat sepanjang masa.  Inilah yang kita perlukan untuk diceritakan kembali kepada anak-anak  kita agar  menjadi orang-orang yang selalu jujur,  tidak gampang tergiur dan  menyalah gunakan kepercayaan serta bisa amanah dalam mengerjakan sesuatu.  Moral yang sepertinya sudah mulai pudar di negeri kita tercinta ini…
Drs. Suyadi yang piawai mendongeng dan salah tokoh pendongeng Indonesia, menceritakan kisah ini untuk kita, agar menularkan kejujuran dan sikap amanah ketika kepercayaan datang pada kita. Disertai dengan ilutrasi yang sangat menarik dalam sajian warna hitam-putih, bersahaja, sederhana namun elok dipandang mata. Dicetak dengan kertas kualitas tinggi menjadikan buku ini koleksi berharga yang sangat sayang untuk dilewatkan.
Inilah buku yang bisa menjadikan kita pendongeng untuk anak-anak yang kita cintai, melalui kisah sederhana namun penuh pesan berharga. Yang akan menjadikan anak-anak generasi penerus kita sebagai karakter-karakter yang kuat dan bisa diandalkan. Bukan hanya kita orang dewasa yang bisa memetik pesan dari buku ini, anak-anak juga bisa memetiknya. Mari kita petik bersama-sama pesan dalam buku ini…untuk generasi yang lebih baik…***

Share this

Related Posts

Previous
Next Post »